TIPE TIPE JARINGAN
1. JARINGAN PEER TO PEER (P2P)
Pada jaringan tipe ini, setiap komputer yang
terhubung dalam jaringan dapat saling berkomunikasi dengan komputer lainnya
secara langsung tanpa perantara. Bukan hanya komunikasi langsung tetapi juga
sumber daya komputer dapat digunakan oleh komputer lainnya tanpa ada pengendali
dan pembagian hak akses.
Setiap komputer dalam jaringan Peer to Peer mampu
berdiri sendiri sekalipun komputer yang tidak bekerja atau beroperasi.
Masing-masing Komputer tidak terikat dan tidak tergantung pada komputer
lainnya. Komputer yang digunakan pun bisa beragam dan tidak harus setara,
karena fungsi komputer dan keamanannya diatur dan dikelola sendiri oleh
masing-masing komputer.
Tipe jaringan ini cocok digunakan untuk membangun jaringan
komputer skala kecil seperti di rumah, di dalam sebuah ruangan kerja, lab
komputer sekolah dan lain-lain. Peer to Peer ini umumnya dipakai dalam
membangun jaringan berbasis workgroup yang menerapkan fungsi sharing atau bagi
pakai penggunaan hardware dan software, karena pada tipe ini biasanya tidak
memerlukan pengaturan keamanan dan kendali antara masing-masing komputer.
KELEBIHAN JARINGAN PEER TO PEER
Antar komputer dalam jaringan dapat saling
berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem,
printer.
Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan
dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan
adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan
menyediakan fasilitas jaringan.
Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada
satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan
secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
KELEMAHAN JARINGAN PEER TO PEER
Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena
pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat
dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara
server dengan workstation.
Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan
jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola
pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi
sendiri.
Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh
masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang
dimiliki.
Karena data jaringan tersebar di masing-masing
komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing
komputer tersebut.
2. JARINGAN CLIENT SERVER
Sesuai namanya, jaringan komputer tipe ini
memerlukan sebuah (atau lebih) komputer yang difungsikan sebagai pusat
pelayanan dalam jaringanyang disebut Server. Komputer-komputer lain disebut
Client atau Workstation. Sesuai sebutannya, komputer Server bertugas melayani
semua kebutuhan komuter lain yang ada dalam jaringan. Semua fungsi jaringan
dikendalikan dan diatur oleh komputer Server, termasuk masalah keamanan
jaringan seperti hak akses data, waktu akses, sumber daya dan sebagainya.
Dalam jaringan Client-Server ini, mungkin saja
digunakan lebih dari 1 buah Server, ini tergantung fungsi yang diterapkan dalam
jaringan tersebut. Misalnya ada Server Web, Server Mail dan lain-lain.
Komunikasi antarkomputer dilakukan melalui perantara
Server, namun, kalau Server tidak aktif maka komputer lainnya (Client) tidak
dapat saling berkomunikasi. Skema dasar dari jaringan tipe Client-Server ini
seperti ditunjukkan gambar di bawah.
Tipe ini sangat baik digunakan jika ingin menerapkan
Diskless System yang akan menghemat penggunaan (pembelian) harddisk pada
komputer Client seperti pada LTSP (Linux Terminal Server Project). Tetapi tipe
jaringan Client-Server ini memerlukan Operating System khusus yang fitur dan
fingsi-fungsinya memang dikhususkan untuk Server. Contoh Operating System
khusus untuk Server adalah Novell Netware, Microsoft Windows Server, Linux dan
sebagainya
KELEBIHAN JARINGAN CLIENT SERVER
Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan
fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu
komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai
workstation.
Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih
baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator
jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan
client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh
data yang digunakan di dalam jaringan.
KELEMAHAN JARINGAN CLIENT SERVER
Biaya operasional relatif lebih mahal.
Diperlukan adanya satu komputer khusus yang
berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server.
Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar